|
SARAF KRANIAL
Secara
struktural, sistem saraf tepi vertebrata terdiri atas saraf kranial dan saraf
spinal yang berpasangan serta ganglia terkait. Saraf kranial (cranial nerve) berasal dari otak yang
menginervasi organ kepala dan tubuh bagian atas. Saraf spinal (spinal nerve) berasal dari sumsum
tulang belakang dan menginervasi keseluruhan tubuh. Mamalia mempunyai 12 pasang
saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Sebagian besar saraf kranial dan
semua saraf spinal mengandung neuron sensoris maupun neuron motoris; beberapa
saraf kranial hanya memiliki neuron sensoris (saraf olfaktoris dan saraf optik,
misalnya). (Campbell, Reece, dan Mitchell, 2004)
Saraf kranial adalah
simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium: kepala). Saraf kranial
terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot
yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan
mengunyah, berkedip, mendengar dan lain-lain. Adapun kedua belas pasang
saraf tersebut dan fungsinya adalah sebagai berikut.
BEBERAPA
KELAINAN/ PENYAKIT YANG TERJADI PADA SARAF CRANIAL.
Neuralgia
Glossofaringeal ( nyeri tenggorokan dan telinga)
Adalah suatu kelainan yang jarang, dimana
terjadi serangan berulang dari nyeri hebat di tenggorokan bagian belakang dekat
amandel, yang kadang-kadang mengenai telinga pada sisi yang sama.
Neuralgia trigeminal biasanya mulai timbul
pada usia 40 tahun dan lebih sering terjadi pada pria.
Neuralgia
Trigeminal (tic douloureux)
Merupakan kelainan fungsi
dari saraf trigeminal (saraf kranial V), yang membawa sensasi dari wajah ke
otak. Kelainan fungsi saraf trigeminal menyebabkan serangan nyeri tajam yang
hebat selama beberapa detik sampai beberapa menit. Neuralgia trigeminal terjadi
pada dewasa, tetapi lebih sering ditemukan pada usia lanjut.
Paralisa Bell
(Kelemahan Wajah Pada Satu Sisi)
Adalah penyakit pada saraf otak ketujuh (VII)
yang mengakibatkan kelemahan unilateral wajah atau kelumpuhan. Perkembangan
penyakit ini sangat cepat.
Meskipun menyerang segala usia, penyakit ini
umumnya ditemukan pada orang berusia di bawah 60 tahun. Bila penyembuhan hanya
sebagian, kontraksi dapat berkembang sebagai kelumpuhan pada sebagian sisi wajah.
Paralisa Bell dapat terjadi lagi, pada tempat yang sama atau sisi yang
berlainan pada wajah.
Gangguan pada saraf tengkorak ke XII/saraf
hypoglossal (Hypoglossal Nerve Disorders) Gangguan pada saraf ini menyebabkan kelemahan
atau susut (atropi) pada lidah pada bagian yang terkena. Saraf ini menggerakkan
lidah.
Internuclear
ophthalmoplegia
Pada Internuclear ophthalmoplegia, serabut
syaraf yang mengkoordinir kedua mata pada gerakan horizontal-melihat dari sisi
ke sisi- rusak. serabut-serabut penghubung ini berkumpul pada sel syaraf
(bagian tengah atau nuclei) yang berasal dari syaraf kranial ke III (syaraf oculomotor)
dan syaraf kranial ke VI (syaraf abducens). Pada orang yang lebih tua, gangguan
tersebut biasanya dihasilkan dari stroke, dan hanya salah satu mata yang
terkena. Pada orang yang lebih tua gangguan biasanya karena stroke da hanya
satu mata yang terkena. Tidak sering menyebabkan termasuk penyakit Lyme, tumor,
dan toksisitas yang disebabkan oleh sebuah obat (seperti antidepresan
trisiklik).
Kejang hemifacial
(Hemifacial Spasm)
Adalah kejang tidak disadari yang tidak
terasa sakit pada salah satu bagian wajah disebabkan kerusakan syaraf cranial
ke-7 (syaraf wajah). Syaraf ini menggerakkan otot wajah, merangsang kelenjar
ludah dan air mata, dan memungkinkan bagian depan lidah untuk mengetahui rasa.
Kejang hemifacial (Hemifacial Spasm)
mempengaruhi pria dan wanita tetapi lebih sering terjadi pada usia pertengahan
dan wanita yang lebih tua. Kejang tersebut kemungkinan disebabkan oleh kelainan
posisi arteri atau simpul pada arteri yang menekan syaraf cranial ke VII dimana
terdapat batang otak.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete