Paper
Vitamin
(Tugas
Mata Kuliah Gizi dan Kesehatan)
|
A. Pendahuluan
Syarat yang
paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan
mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki manusia harus mendapatkan makanan
yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena seperti yang kita ketahui,
makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, mengganti sel-sel yang rusak,
untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain
dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian
makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan
mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis
dengan gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan
vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang
mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis
sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya
vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak
kelebihan vitamin.
B. Sejarah
Vitamin
Sebelum abad
ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah
dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa
senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan.
Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan
dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan
scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan
minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada
senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping
karbohidrat, lemak atau protein. Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman
yang pertama kali mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet
esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran
adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupadengan beri-beri
pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi
makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat
disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk.
Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting
selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti
lebih lanjut tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang
kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish
kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil
pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian penyelidikan R Kuhn
dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia viatamin
dengankoenzim.
Vitamin
dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut
prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh
tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini
adalah: tiamin, riboflavin, asamnikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam
pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan vitamin C. Golongan
kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapatdisimpan dalam
tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam
tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga membahayakan.
Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya
gejala penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut
terpenuhi.
TAHUN PENEMUAN VITAMIN ALAMI DAN SUMBERNYA
|
|||
Tahun penemuan
|
Vitamin
|
Nama biokimia
|
Ditemukan di
|
1909
|
Vitamin
A
|
||
1912
|
Vitamin
B1
|
||
1912
|
Vitamin
C
|
||
1918
|
Vitamin
D
|
||
1920
|
Vitamin
B2
|
||
1922
|
|||
1926
|
Vitamin
B12
|
Telur
|
|
1929
|
|||
1931
|
Vitamin
B5
|
||
1931
|
Vitamin
B7
|
Hati
|
|
1934
|
Vitamin
B6
|
Kacang
|
|
1936
|
Vitamin
B3
|
Ragi
|
|
1941
|
Vitamin
B9
|
Hati
|
C. Defenisi
Vitamin
Vitamin
(bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin
B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh
hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang
tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin
lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang
larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh
karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Bedasarkan
kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang
larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut
dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin
yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari
makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air.
D. Pembagian
Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A,
yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini
juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin
ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan
mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A
ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan
tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain
pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain
itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga
dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati,
dan iritasi kulit.
2. Vitamin B
Secara umum,
golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya
di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1,
yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang
memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas
sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme
protein danlemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami
berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami
beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk
mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi,
daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang
telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
4.
Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida
(flavin mononucleotide,FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi
bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekulsteroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning
telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh,
kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
5.
Vitamin B3
Vitamin B3
juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan
protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar
gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3
termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar
tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.
6.
Vitamin B5
Vitamin B5
(asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,neurotransmiter, dan hormon
tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani,
mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti
sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin
B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain
yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
7.
Vitamin B6
Vitamin B6,
atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid danfosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan
dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
8.
Vitamin B12
Vitamin B12
atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini
banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia
(kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
9.
Vitamin C
Vitamin C
(asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringankulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal
berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan
dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh,
seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran
tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga
dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C
yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran
pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
10.
Vitamin D
Vitamin D
juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin
D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit
akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan
kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.Di
samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami
kekejangan. Penyakit lainnya adalahosteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium
dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan
pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah
osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat
badan, muntah-muntah, dan dehidrasiberlebihan.
11.
Vitamin E
Gambar: Struktur
molekul vitamin E
Vitamin E
berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf
dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12.
Vitamin K
Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan
luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh
E. Vitamin dan Penuaan Tubuh
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai
kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal,
kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi
sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai
kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus
terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh.
Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam
peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami
kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan
banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan
pusat metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa
tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan
tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA
akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam
peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan
efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat
reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas
antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh
mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang
reaktif. Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun
yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit
lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung,
asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang
sehat dan berumur panjang.
Sumber:
Sulaiman,
A.H. 1995. Biokimia untuk Pertanian. USU-Press. Medan.
Yuliadi,
Nano. 2012. Makalah Vitamin. Diakses dari: http://nanoyuliadii.blogspot.com/2012/11/makalah-vitamin.html pada tanggal 17 Desember 2012.
Trimakasih Info Sehatnya.. sangat bermanfaat.... ditunggu update2 selanjutnya.. salam dari Jogja
ReplyDelete